Saat keuangan cekak hanya cukup untuk makan beberapa hari, warung tenda pecel lele selalu menarik untuk disinggahi. Makanan yang lezat dengan harga bersahabat selalu membuat bibir tersenyum dan perut kenyang. Tapi pernahkah sekali saja kamu berpikir untuk menjadi juragan lele dan menganalisa untung rugi ternak lele setiap harinya?
Bisnis ternak lele sebenarnya sangat menggiurkan apalagi kebudayaan street food di Indonesia masih sangat tinggi. Sayangnya, masih sedikit peternak lele yang mampu berternak dengan baik dan menghasilkan cuan besar setiap tahunnya. Agar ternak lele yang kamu rencanakan tidak langsung gulung tikar setelah dibuka. Yuk ikuti berbagai informasi menarik seputar budidaya lele berikut.
Daftar isi:
Untung Rugi Ternak Lele
Sama saja dengan bisnis lainnya, ternak lele juga memiliki resiko untung dan rugi. Kamu mungkin sukses di awal tapi belum tentu di tahun depan. Cari tahu macam-macam keuntungan dan kerugian berbisnis lele di bawah ini:
1. Jangkauan Pasar Seluruh Indonesia
Penggemar menu pecel lele bukan hanya dari satu kota saja tapi seluruh Indonesia. Kondisi ini tidak bisa ditampik mengingat popularitas lele sangat tinggi hampir setara dengan street food populer lainnya. Dengan trafik marketing yang tinggi artinya kamu bisa memasarkan lele dengan mudah dan cepat.
Target marketing utama adalah restoran atau warung pecel lele pinggir jalan. Kemudian kamu bisa memperluas jaringan pada ibu rumah tangga yang membuka bisnis catering atau konsumsi pribadi.
2. Benih Mudah Didapat
Melakukan analisa untung rugi ternak lele bukan hal yang mudah. Selain riset langsung ke pasar, kamu juga harus memperhatikan bagaimana kondisi terbaru dari ternak lele yang kamu jalankan. Apakah kondisi lele masih bagus atau lesu karena sedang sakit?
Beruntungnya mendapatkan benih lele sangatlah gampang. Kamu bisa membeli dari peternak benih lele, pilih benih berkualitas terbaik sehingga hasil panennya memuaskan.
3. Perawatan Mudah dan Usia Panen Cepat
Berdasarkan hasil riset untung rugi ternak lele kamu mendapatkan banyak informasi baru salah satunya usia panen lele. Tahukah kamu jika masa panen hanya terjadi dalam waktu 3 bulan saja? Durasi pembiakan lele yang sangat singkat membantumu menghasilkan profit yang besar setiap tahunnya apalagi jika lele yang dipanen gemuk-gemuk.
Proses perawatan lele pun sangat sederhana, karena karakter mereka yang mudah beradaptasi. Sehingga kamu bisa berternak lelek baik di kolam tanah, terpal atau semen. Syaratnya cukup beri makan lele secara teratur.
4. Manajemen Buruk Menyebabkan Gagal Panen
Keinginan untuk ternak lele tanpa pengetahuan mumpuni bisa menjadi duri dalam daging jika kamu tidak segera memperbaikinya. Selain belajar untung rugi ternak lele dari ahlinya, kamu juga harus mau terjun langsung ke lapangan. Kecuali jika kamu mampu membayar pegawai lapangan yang pro dan berpengalaman.
Tujuannya agar ternak lele yang kamu kembangkan tidak mengalami manajemen buruk. Manajemen buruk merupakan kendala ternak lele yang seringkali dialami oleh pebisnis pemula. Misalnya kamu memberikan pakan lele tanpa memahami tata caranya. Alhasil lele menjadi sakit atau paling parah mati mendadak.
5. Penjualan Lele Tidak Mengembalikan Modal
Kerugian lain yang juga menjadi langganan peternak lele adalah hasil penjualan yang tidak mengembalikan modal bisnis mereka. Kondisi ini bisa saja terjadi ketika harga lele jatuh di pasaran atau permintaan pasar yang sedang lesu. Penting bagi peternak mengetahui strategi pasar yang tepat. Tanpa manajemen dan strategi sulit bagi peternakan lele bertahan lama.
Baca juga yuk: keuntungan dan kerugian wirausaha
Rugi atau Resiko Ternak Lele
Dibalik kerugian yang kamu rasakan ketika berternak lele tentunya ada alasannya bukan? Supaya kamu tidak lagi mengalami kerugian besar bahkan mengalami kebangkrutan, simak selengkapnya resiko berternak lele berikut.
1. Permintaan Pasar yang Merosot
Lesunya perekonomian bisa menjadi salah satu penyebab utama mengapa permintaan lele di pasaran merosot. Kondisi yang sama juga kerapkali terjadi ketika musim kenaikan sekolah. Mengapa? Karena masyarakat lebih senang belanja kebutuhan sekolah anak-anak mereka daripada membeli lele. Bila kondisi ini terjadi terus menerus, harga jual lele di pasaran akan ikut merosot yang juga berimbas pada penghasilan peternak.
2. Kematian Massal dan Mendadak Lele
Pembahasan mengenai untung rugi ternak lele merupakan wacana cerdas yang harus disimak oleh seluruh peternak lele di Indonesia. Salah satu resiko berternak lele yang menyebabkan kerugian besar adalah kematian mendadak dan massal pada lele.
Salah satu penyebab lele mati mendadak adalah penyakit. Ironisnya kejadiaan naas ini tidak hanya menimpa peternak pemula saja, tidak sedikit peternak lele senior yang juga harus gigit jari karena gagal panen.
3. Stok Lele Melebihi Batas Kebutuhan Pasar
Dalam satu tahun terkadang ada musim tertentu di mana stok lele yang masuk ke pasaran jauh lebih tinggi daripada permintaan pasar. Alhasil, lele bisa ditemukan dan didapatkan oleh konsumen dengan harga yang sangat murah.
Mengapa dijual murah? Karena persaingan dagang yang sangat kejam memaksa penjual untuk menawarkan lele mereka dengan harga lebih rendah.
Itulah informasi yang bisa kami paparkan mengenai untung rugi ternak lele. Semoga bisa membantu kamu yang saat ini sedang mengumpulkan tabungan untuk memulai ternak lele.