Istilah haptics memang belum dikenal banyak orang, masih terdengar asing bahkan banyak yang tidak tahu. Haptics adalah teknologi yang ada pada smartphone berupa mode getaran ketika Anda menggunakannya.
Anda sering merasakan getaran ketika menekan tombol, beralih mode atau sebagainya. Pasti pernah merasakannya kan? Nah itulah yang dinamakan haptics, sering merasakannya namun tidak tahu namanya.
Untuk memahami ulasan mengenai haptics, sebaiknya simak selengkapnya pada artikel di bawah ini.
Daftar isi:
Apa itu Haptics?
Haptics adalah fitur atau teknologi yang mampu memberikan simulasi atau menghasilkan getaran, sentuhan dan paksaan pada sebuah smartphone. Selain memunculkan getaran pada smartphone, ternyata haptics bisa dikembangkan menjadi sebuah gerakan atau motion.
Adanya sistem virtual reality dan teknologi umpan balik haptics ini bisa meningkatkan interaksi yang responsif antara perangkat dengan manusia.
Tujuan dari teknologi haptics sendiri berusaha memberikan pengalaman nyata kepada manusia dalam berinteraksi menggunakan smartphone. Seperti simulasi fitur fisik dari objek yang divirtualisasi dan menggambarkan tekstur objek dengan indra peraba.
Sejarah Haptics, Ada Sejak 1970-an
Ternyata, teknologi haptics ini sudah mengawali perjalanannya dari tahun 1970-an. Popularitasnya meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena semakin banyak gadget yang memanfaatkan fitur haptics.
Teknologi yang bisa meningkatkan pengalaman pengguna dengan berbagai cara ini, pertama kali digunakan pada sistem peringatan pesawat. Menurut Insider, pilot bisa mengetahui kondisi penerbangan berkat peringatan dari haptics ini.
Peringatan tersebut berupa getaran yang muncul bersamaan dengan turbulensi pesawat sehingga pilot bisa merasakan kondisi yang terjadi di luar pesawat dan lebih berhati-hati.
Sejak saat itu, teknologi haptics terus berkembang dan digunakan pada semua jenis perangkat. Nintendo dan Playstation juga menggunakan teknologi haptics pada pengontrol game-nya.
Getaran pada pengontrol yang dipegang oleh pengguna itu berkaitan dengan semua jenis tindakan yang ada pada game seperti berlari, mengemudi dan lain sebagainya.
Masih di era 70-an, tepatnya pada 1973 teknologi Haptics berkaitan erat dengan telepon. Saat itu, Thomas D. Shannon memperoleh hak paten pertama atas karyanya telepon taktil.
Ada juga A. Michael Noll yang berasal dari Bell Telephone Laboratories, Inc. juga memperoleh hak paten komunikasi taktil tahun 1975. Dengan adanya penemuan-penemuan itu, teknologi Haptics merambah ke berbagai produk termasuk video game, robotika dan elektronik konsumen.
Puluhan tahun berlalu, dengan kemajuan teknologi saat ini, Haptics menjelma jadi fitur yang semakin canggih. Anda bisa memperhatikannya pada gamel bernama Call of Duty yang terasa lebih impersif dengan umpan balik dari Haptics yang konsisten.
Mau Tahu Cara Kerja Haptics?
Sebagaimana ulasan di atas, Haptics adalah teknologi yang sering digunakan pada setiap gadget, game dan berbagai perangkatnya.
Haptics tidak bisa dipisahkan dari peran kulit manusia, organ manusia ini menjadi reseptor sentuhan dan ujung sarafnya disebut somatosensori. Kulit manusia tersebut bisa memberi tahu otak bahwa objeknya itu panas, dingin, nyeri dan sensasi lainnya.
Sama halnya dengan kulit, audio dan grafik memberikan rangsangan somatosensori untuk menyampaikan informasi dan menyediakan konteksi.
Sebagai contoh, bagi Anda pengguna iPhone bisa mencoba menahan ikon aplikasi pada keranjang aplikasi iPhone, maka akan terasa sensasi bergetar. Sensasi tersebut berperan untuk mengkomunikasikan bahwa aplikasi siap dipindahkan, dihapus atau dikategorikan.
Sensasi getaran, gaya, dan sensasi lainnya dihasilkan oleh gaya mekanis yang menggunakan metode berbeda. Biasanya metode yang paling umum itu bernama aktuator eccentric rotating mass (ERM).
Perputaran dari ERM begitu cepat sehingga menimbulkan ketidakstabilan gaya dari beban dan menghasilkan umpan balik haptics.
Metode lainnya bernama Linear Resonant Actuators yang memiliki magnet yang dihubungkan dengan pegas dan diikat oleh kumparan. Selanjutnya kumparan tersebut diberi elektromagnetik yang bertujuan untuk menggerakkan massa magnetik sehingga bisa bergetar dan menimbulkan sensasi haptics.
Kemajuan teknologi melahirkan metode lain yang digunakan untuk memberikan umpan balik haptics dengan cara yang lebih mudah diakses.
Jenis Teknologi Haptics
Karena haptics adalah teknologi yang sangat berperan dalam berbagai perangkat, maka jenisnya pun cukup banyak.
Haptics Feedback
Feedback atau umpan balik ini menggambarkan teknologi sensorik dari perangkat ke penggunanya. Haptics feedback sering ditemukan pada perangkat yang Anda gunakan sehari-hari seperti smartphone, smartwatch dan lainnya.
Haptics feedback bisa Anda gunakan ketika mengetuk keyboard atau ketika memilih mode tertentu pada touchscreen perangkat.
Haptics Tactile
Yang kedua, jenis teknologi haptics ada yang bernama haptics tactile yang tidak jauh berbeda dengan haptics feedback. Pemicunya pun berbeda, bisa berupa tekanan udara, gelombang suara hingga dorongan elektrik.
Haptics Force
Ini merupakan teknologi yang menggunakan gerakan paksaan secara otomatis ketika pengguna mengontrol smartphone. Contoh yang bisa Anda kenali dengan mudah adalah penggunaan joystick setir mobil untuk game balap mobil.
Dengan menggunakan joystick tersebut, pemain akan merasakan sensasi menyetir mobil dan bergoncang ketika melalui jalan tertentu. Ini memberikan pengalaman yang berbeda layaknya mengemudikan mobil di dunia nyata.
Penerapan Teknologi Haptics
Teknologi haptics adalah teknologi yang berkembang pesat secara signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Teknologi haptics membawa pengalaman baru dalam berkomunikasi dalam jaringan.
Metamesta
Metamesta diciptakan untuk mereplikasi realitas di lingkungan virtual sama dengan dunia nyata saat ini. Untuk itu, haptics sangat efektif untuk membantu visi teknologi yang satu ini bisa berhasil.
Setiap kali pengguna melakukan gerakan, maka pengguna tersebut akan menerima feedback atau reaksi. Contohnya saja pengguna yang mendorong objek di metaverse, pengguna bisa merasakan bobot yang hampir sama dengan dunia nyata.
Eksplorasi Luar Angkasa
Lebih jauhnya lagi, teknologi haptics sudah mencapai ruang angkasa dengan awak di darat. Astronot sendiri juga menggunakannya untuk berbagai tujuan, salah satunya eksplorasi ruang angkasa.
Badan Antariksa Eropa, menggunakan teknologi haptics dalam proyek penting Meteron. Fokusnya pada pengembangan interface robot, jaringan komunikasi dan perangkat keras yang bisa mengendalikan robot jarak jauh di luar angkasa.
Otomotif
Teknologi haptics bisa dikembangkan sedemikian rupa hingga memperluas komunikasi pengemudi. Fungsi kendaraan umum bisa lebih optimal karena komponen haptics bisa disisipkan langsung ke berbagai bagian seperti setir, dasborad bahkan sabuk pengaman.
Hiburan
Set permainan yang ada di pusat perbelanjaan tak lepas dari penggunaan haptics yang bisa mensimulasikan ledakan, mesin, getaran dan lainnya.
Pemain bisa mengontrol langsung melalui gamepad, joystick, kursi dan kemudinya yang langsung mengirimkan sensasi fisik kepada pemain. Sensasi yang dihasilkan menggunakan elektrotaktil ketika video game berusaha menciptakan realitas atau skenario virtual.
Kesehatan
Peran penting haptics juga digunakan pada dunia kesehatan modern seperti pada alat laproskopi peraba khusus. Alat tersebut dilengkapi respon kekuatan dan sentuhan yang memungkinkan dokter bisa memeriksa jaringan tubuh dari jarak jauh.
Haptics juga disematkan pada teleoperasi robotik yang bisa meningkatkan akurasi dan memangkas waktu operasi. Dengan alat ini, resiko gagal atau kerusakan jaringan semakin berkurang secara nyata.
Itulah ulasan terkait teknologi haptics yang berperan penting pada berbagai perangkat yang ada saat ini. Haptics adalah teknologi yang dikembangkan untuk membantu menciptakan teknologi jadi lebih responsif terhadap keberadaan manusia.